Pondok Pesantren Al Adzkar

Jl. Pucang Tama IX/20 Batursari Mranggen Demak Telp. (024) 7743744/ HP. 085225755750

Sabtu, 12 Desember 2009

Shalat Dhuha & Zikirnya

Judul :

SHOLAT DHUHA DAN ZIKIRNYA

Upaya membangkitkan Semangat Etos Kerja Islami

Penulis :

Drs. H. Malikun

Editor & Cover :

Dwi Trilaksito

Cetakan ke-1 : Rabi’ul Awal 1428 H

Cetakan ke-2 : Sya’ban 1429 H

Diterbitkan oleh :

Pondok Pesantren Al Adzkar

(untuk kalangan sendiri)

Alamat : Jalan Pucang Tama IX/20-21 Bumi Pucang Gading Mranggen Demak, Jateng

Telepon (024) 76743744, 76743970

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah yang Maha Kaya lagi Maha Mencukupi dan Maha Menjamin.

Shalawat dan salam semoga selalu ditebarkan Allah Swt. kepada Rasulullah, Nabi yang mengajarkan kepada kita untuk bersungguh-sungguh di dalam menyelesaikan setiap urusan, juga kepada para sahabat, ahli bait dan para pengikutnya sampai hari kiamat.

Allah Swt telah berfirman dalam Q.S. Jum’ah :10 yang artinya : “Apabila telah ditunaikan sembahyang maka bertebarlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung”.

Ayat di atas mendorong kita untuk meraih keberuntungan dengan 3 cara yaitu:

1.Shalat

2. bekerja

3. berzikir

Risalah kecil ini berusaha menerjemahkan seruan Allah tersebut dengan mendorong pembaca untuk terus menumbuhkan etos kerja islami, shalat dhuha (disamping shalat fardhu tentunya) dan berzikir dengan harapan pembaca dapat meraih keberuntungan yang dicita-citakan.

Penulis mohon kepada para alim ulama agar berkenan memberikan kritikan membangun, sehingga pada tahun-tahun mendatang risalah kecil ini lebih sempurna.

Penulis berharap semoga risalah kecil ini bermanfaat bagi pembaca dan merupakan amal sholih bagi kami. Amiin !

Demak, 27 Rajab 1427 H

Penulis

Daftar Isi

Halaman

Pengantar i

Daftar Isi iii

1. Pentingnya Waktu Dhuha 1

2. Sholat Dhuha 1

3. Kaifiyah (Cara Mengerjakan) Sholat Dhuha 2

4. Zikir – Zikir dan Do’a 3

5. Penutup dan Kesimpulan 10

6. Daftar Pustaka 11

SHOLAT DHUHA & ZIKIRNYA

(Upaya Membangkitkan Semangat Etos Kerja Islami)

1. Pentingnya Waktu Dhuha

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, waktu dhuha didefinisikan sebagai waktu menjelang tengah hari (kurang lebih pukul 10.00 wib). Biasanya dalam waktu-waktu seperti ini, manusia sedang sibuk dengan urusannya masing-masing yang lebih berkutat pada masalah dunia.

Matahari baru saja beranjak dari timur. Manusia masih bersemangat untuk kerja, itulah sebabnya Allah Swt. bersumpah dengan waktu ini, Wadh-dhuha (Demi dhuha) (Q.S. Adh-Dhuha : 1). Di ayat lain, Allah juga bersumpah, Wasy-syamsi Wadhuhaa ha (Demi matahari dan cahayanya ). Berdoa dan bemunajat pada saat yang lain sebagian besar lalai (dari mengingat Allah) adalah waktu yang Istijabah.

2. Sholat Dhuha

Sholat sunah yang dikerjakan pada waktu dhuha disebut dengan istilah sholat (sunah) dhuha. Dalam hukum islam, sholat dhuha adalah sunah yang dikuatkan. Rosul saw telah bersabda lewat Abu Hurairah r.a.

Dari Abu Hurairah r.a berkata “Kekasihku (Rosulullah saw) telah berpesan padaku tiga macam pesan : 1. puasa tiga hari setiap bulan 2. sholat dhuha dua rakaat 3. sholat witir sebelum tidur. (HR. Bukhori dan Muslim).

Dari hadits di atas, kita dapat mengambil pelajaran bahwa sholat dhuha dikerjakan minimal dua rakaat, boleh dikerjakan empat atau enam atau delapan atau sepuluh sampai dua belas rakaat.

Dari hadits riwayat Tirmizi dan Ibnu Majah, Rasul saw bersabda (yang artinya) :“ Barang siapa sholat dhuha dua belas rakaat, Allah akan membuatkan baginya istana di surga”.

3. Kaifiyah (cara mengerjakan) Sholat Dhuha

Pelaksanaan sholat dhuha sama dengan sholat fardhu,hanya niatnya berbeda. Jika dikerjakan lebih dari dua rakaat maka sebaiknya setiap dua rakaat salam, atau setiap empat rakaat salam dengan didahului tasyahut awal pada setelah rakaat kedua.

Adapun surat-surat yang dibaca setelah membaca Al-Fatihah dijelaskan dalam kitab I’anatuth Thalibin surat Asy-Syams pada rakaat pertama dan surat Adh-Dhuha pada rakaat kedua. Jika dikerjakan lebih dari dua rakaat, pada rakaat berikutnya setelah surat Al-Fatihah lalu membaca surat Al-Kafirun dan surat Al-Ikhlas.

4. Zikir-Zikir dan Doa

Setelah selesai sholat kita berzikir dengan wirid sebagai berikut :

(Zikir Setelah Sholat Dhuha)

Astaghfirulloohal ‘adhiim alladzi laa ilaaha illa huwal khayyul qoyyuumu wa atuubu ilaihi. 3x

(Saya mohon ampun kepada Alloh Dzat Yang Maha Agung,

bahwasanya tiada Tuhan selain Dia Dzat Yang Maha Hidup

Kekal lagi terus menerus dan saya bertaubat kepada - Nya.)

Allahumma sholli ‘alaa sayyiidinaa Muhammadin sholatan tuwassi’u bihaa ‘alainal arzaaqo watukhassinu bihaa lanal akhlaaqo wa ‘alaa aalihi washohbihi wasallim. 3x

(Ya Alloh berilah sholawat dan salam kepada tuan kami Muhammad saw. dan para keluarga dan sahabatnya. Dengan sholawat itu mohon Engkau luaskan atas kami rizki dan Engkau baguskan akhlak kami.)

Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariikalah lahulmulku walahul hamdu yukhyi wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syai’in qodiir. 3x

(Tiada tuhan selain Alloh, Maha Esa Alloh tiada sekutu bagi Alloh. Bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji Yang Maha Hidup dan tidak mati dan Dialah Dzat atas segala sesuatu yang kuasa.)

Subkhaanalloohi walhamdu lillaahi walaa ilaaha illalloohu walloohu akbar, laa khaula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. 3x

(Maha Suci Alloh dan segala Puji bagi Alloh dan tiada Tuhan selain Alloh dan Alloh Maha Besar tidak ada daya dan tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Alloh yang Maha Tinggi dan Maha Agung.)

Hasbunallooh wani’mal wakiil ni’mal maula wa ni’mannashiir.3x

(Cukuplah Alloh menjadi penolong kami dan Alloh adalah sebaik-baik Pelindung . Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik Penolong)

Yaa ghoniyyu yaa mughnii 100x

(Hai, Dzat yang Maha Kaya dan Mengayakan)

Yaa baasithu yaa waasi ’u 100x

(Hai, Dzat Yang Maha Melapangkan dan Maha Luas

Yaa lathiifu yaa razzaaqu 100x

(Hai, Dzat Yang Maha Lembut dan Pemberi Rizki)

Alloohu lathiifun bi’ibaa dihi yarzuqu man yasyaau 10x

(Alloh Maha Lembut terhadap hambanya dan memberi rizki terhadap orang yang dikehendakinya)

Wadh dhuhaa. wallaili idzaa sajaa. maa wadda ’aka rabbuka wamaa qolaa. walal aakhirotu khoirul laka minal uulaa. walasaufa yu’thiika robbuka fatardhoo. Alam yajidka yatiiman fa aawaa. Wawajadaka dhoollan fahadaa. Wawajadaka ‘aa ilan fa-aghnaa. Fa-ammal yatiima falaa taqharu. Wa-ammas saa-ilaa falaa tanharu. Wa-ammaa bini’mati robbika fahaddits.

(Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi , Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada benci kepadamu . Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang . Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu kamu menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu ? Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung , lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya. Dan terhadap ni'mat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.)

Alam nasyroh laka shodrok. Wawadho’naa ‘anka wizrok. Alladzii anqodho zhohrok. Warofa’naa laka dzikrok. Fainna ma’al ‘usri yusroo. Inna ma’al ‘usri yusroo. Faidza faroghta fanshob. Wa ilaa robbika farghob.

(Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu ? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan mu , Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai , kerjakanlah dengan sungguh-sungguh yang lain , dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.)

Allohumma yassir ‘alal yusrilladzi yassartahu ‘alaa katsiirin min ‘ibaadika (wa aghitsni) 3x bifadhlika ‘amman siwaaka wawazibun ilaih.

(Ya Alloh mudahkanlah atas kemudahan sebagaimana engkau mudahkan atas banyak dari hamba-Mu. (dan bantulah aku) dengan keutamaan-Mu dan dari selain-Mu dan mengalir kepadanya.)

Allohumma innadh dhuha dhuhaa uka wal bahaa a bahaa-uka waljamaala jamaaluka walquwwata quwwatuka walqudrota qudrotuka wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Allohumma in kaana rizqii fissamaa-i fa-anzilhu wa in kaana fil ardhi fa-akhrijhu wa in kaana mu’assiron fayassirhu wa in kaana kharoman fathohhirhu wa in kaana ba-’iidan faqorribhu wa in kaana qoliilan fakatstsirhu bihaqqi dhuhaa-ika wabahaa-ika wajamaa-lika waquwwatika aatinii maa ataita ‘ibaadakashshoolikhiin.

(Ya Alloh sesungguhnya waktu dhuha adalah dhuha-Mu dan pengertian adalah pengertian-Mu dan keindahan adalah keindahan-Mu dan kekuatan adalah kekuatan-Mu dan kekuasaan adalah kekuasaan-Mu dan pencegahan adalah pencegahan-Mu. Ya Alloh bila rizkiku di langit maka turunkanlah dan bila rizkiku di bumi maka tumbuhkanlah dan bila rizkiku sulit maka mudahkanlah dan bila rizkiku haram maka sucikanlah dan bila rizkiku jauh maka dekatkanlah dan bila rizkiku sedikit maka perbanyaklah. Dengan kebenaran waktu dhuha-Mu dan Pengertian-Mu dan keindahan-Mu dan kekuatan-Mu dan kekuasaan-Mu berilah aku sesuatu sebagaimana kau berikan terhadap hamba-Mu yang sholih.

5. Penutup dan Kesimpulan

Akhirnya kita dapat menyimpulkan bahwa sholat dhuha adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah Zat Yang Maha Kaya, Maha Pemberi Rezeki agar kita termasuk hamba- hamba–Nya yang sudah mantap dan yakin akan jaminan rezeki serta jaminan hidup (jadup) bagi semua kebutuhan hidup kita. Jika kita kerjakan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas maka dapat membangkitkan etos kerja Islami.

Daftar Pustaka

  1. Al-Qur’anul Karim
  2. Asy-Shiddiqy, Tengku Muhammad Hasbi.2002. Pedoman Dzikir dan Doa. Semarang : Pustaka Rizki Putra.
  3. Depdikbud. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
  4. Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. 1997. Ensiklopedi Islam. Jakarta : Ikhtiar Baru.
  5. Malikun.١٤٢٤ H. Azkarul Amali. Semarang : Pesantren Al-Adzkar.
  6. Rasyid, Sulaiman. 1994. Fiqih Islam. Bandung : Sinar Baru.
  7. Yahya, Muhyidin Abi Zakariya Bin Syarofun Nawawi Al-Damsyiqi. Tanpa tahun. Al-Azkarun Nawawiyah. Semarang : CV Karya Insan Indonesia.

6 Komentar:

Pada 31 Januari 2016 pukul 06.45 , Anonymous Didinkamien mengatakan...

Qobitu...Izin Copas n share... Send Alfatikhah...

 
Pada 2 Mei 2016 pukul 23.54 , Blogger Unknown mengatakan...

alhamdulillah bermanfaat. terima kasih

 
Pada 14 Mei 2016 pukul 02.02 , Blogger Unknown mengatakan...

Bermanfaat.. Semoga saya bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari.... Amiin

 
Pada 11 Maret 2018 pukul 16.29 , Blogger Study Club TIK mengatakan...

Assalamu'alaikum terimakasih tulisannya mengenai sholat dhuha dan dzikirnya. Bermanfaat sekali. Saya menulis artikel berkaitan 15 Manfaat dan Keutamaan Sholat Dhuha Semoga berkenan untuk saling berkunjung.

 
Pada 6 November 2018 pukul 00.52 , Blogger Unknown mengatakan...

didinkamiin. ...? knpa Alfatikhah... bknkh dlm Al'Qur an tertulis Alfaatihah???

 
Pada 21 Oktober 2020 pukul 20.59 , Blogger Unknown mengatakan...

Qobiltu ya ustadz

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda