Pondok Pesantren Al Adzkar

Jl. Pucang Tama IX/20 Batursari Mranggen Demak Telp. (024) 7743744/ HP. 085225755750

Minggu, 13 Desember 2009

Silatur Rahmi

SILATUR RAHMI

Janji bagi yang menyambungnya & ancaman

bagi yang memutuskannya

Oleh : Drs. H. Malikun

Pengantar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:1490) Silaturahmi atau silaturahim diartikan sebagai bentuk hubungan persaudaraan. Hal ini merujuk pada sumbernya yaitu bahasa Arab. Prof. Dr. Mahmud Yunus dalam Kamus Arab – Indonesia menjelaskan ﺻﻠﺔ berarti pemberian atau penyambungan, ﺮﺤﻢ berarti tali persaudaraan. Dua kata itu ditarkibkan dalam bentuk Idhofat (kata majemuk) menjadi ﺻﻠﺔﺍﻠﺮﺤﻢ yang berarti menyambung tali persaudaraan.

Silaturahim Mendekatkan Pelakunya ke Surga

Syech Abu Lais as Samaraqandi dalam kitab Tanbihul Ghofilin menyebutkan tiga akhlak penduduk surga yaitu :

  1. berbuat baik terhadap orang yang berbuat jelek kepadanya.
  2. memaafkan orang yang berbuat aniaya kepadanya.
  3. Memberikan sesuatu kepada orang yang menghalanginya (untuk berbuat baik)

Ketika seorang Arab Badui bertanya kepada Rasul Saw. ”Kabarkan kepadaku dengan apa bisa mendekatkanku ke surga dan menjauhkan aku dari neraka?” beliau menjawab

(= Bahwa kau menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya, mendirikan shalat, membayar zakat, dan menyambung silaturahim)

Dari uraian di atas nampaklah bahwa Silaturahim merupakan salah satu amal yang mampu mendekatkan pelakunya ke surga dan menjauhkannya dari api neraka.

Silaturahim Sejajar dengan Taqwa

Perintah menyambung Silaturahmi diperintahkan oleh Allah Swt dalam al Qur’an sejajar dengan perintah taqwa (QS. An Nisa : 1)

(= Bertaqwalah kepada Allah Zat yang kepada-Nya kalian meminta dan takutlah memutus tali silaturahim)

Ayat di atas memerintahkan kita untuk takut kepada :

  1. Allah yang senantiasa kita meminta kepada-Nya
  2. memutuskan silaturahim.

Orang yang memutuskan silaturahim dikategorikan oleh Allah ke dalam golongan fasiqin (orang-orang yang fasiq) dan khosirun (orang-orang yang rugi) Firman Allah (Q.S. al Baqoroh [2]: 27) menyatakan

(= Orang-orang fasiq yaitu orang-orang yang mengingkari janji Allah setelah berjanji kepada-Nya, orang-orang yang memutuskan sesuatu yang telah diperintahkan Allah untuk menyambungnya, dan orang-orang yang berbuat kerusakan dimuka bumi. Orang-orang itulah termasuk orang-orang yang rugi)

Di samping itu, pemutus silaturahim dilaknat Allah, ditulikan dari mendengarkan kebenaran dan dibutakan matanya dari melihat kebenaran. Allah menyatakan dalam al Qur’an surat Muhammad ayat 22-23,

(= Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan penglihatan mereka)

Silaurahmi Memanjangkan Usia

Salah satu manfaat Silaturahim adalah memanjangkan usia. Hal itu dibenarkan pula oleh Kitab Taurat. di dalamnya disebutkan bahwa manfaat silaturahim adalah

  1. memanjangkan umur
  2. memudahkan urusan
  3. mencegah kesulitan

seorang mufasirin, Syech Dhuhak menafsiri ayat

(=Allah menghapus apa saja yang Dia kehendaki dan menetakkan-Nya)

sebagai berikut : sesungguhnya orang yang menyambung silaturahim jika usianya tinggal 3 hari maka Allah menambah 30 tahun sedangkan yang memutuskannya jika usianya tinggal 30 tahun Allah mengurangi 3 hari.

Kaitannya dengan memanjangkan umur para ulama berbeda pendapat. Sebagian ulama berpendapat bahwa umurnya dipanjangkan dari usia yang telah dijanjikan Allah. Ulama lain berpendapat bahwa maksud dipanjangkan umurnya adalah usia tetap seperti perjanjiannya dengan Allah, tetapi Allah memberi pahala amal setelah kematiannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah

(= Maka jika ajal mereka datang, tidak bisa ditunda satu jam dan tidak pula dimajukan)

Silaturahim Meluaskan Rezeki

Ada lima hal jika mendawamkannya akan memperoleh tambahan kebaikannya sebesar gunung dan akan diluaskan rezekinya yaitu :

  1. mendawamkan shadaqah sedikit atau banyak
  2. mendawamkan silaturahim
  3. mendawamkan jihad fi sabilillah
  4. mendawamkan wudhu
  5. mendawamkan taat kepada orang tua

Rasulullah Saw bersabda (yang artinya), ” Barang siapa ingin rezekinya dilapangkan dan usianya dipanjangkan maka peliharalah hubungan silaturahim” ( H.R.Buchori & Muslim)

Silaturahim dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

  1. bersilaturahim dengan berkunjung dan membawa hadiah
  2. bersilaturahim dengan berkunjung saja
  3. bersilaturahim dengan berkirim salam

Kesimpulan dan Penutup

Akhirnya kita bisa menyimpulkan bahwa silaturahim sangat penting dalam kehidupan kita baik di dunia maupun akhirat. Syech Ibrahim as Samaraqandi 10 hal yang terpuji di dalam silaturahim yaitu :

  1. di dalamnya terdapat ridho Allah
  2. menjadikan orang lain bahagia
  3. malaikat menjadi senang karenanya
  4. ada pujian dari orang yang beriman
  5. menjadikan iblis laknatullah sedih
  6. menambah umur
  7. rezekinya menjadi berkah
  8. membahagiakan orang yang telah meninggal
  9. tambahnya cinta kasih
  10. tambahnya pahala setelah mati (Allahu a’lam)

Sumber Rujukan :

  1. Al Qur’anul Karim
  2. Kitab Tanbihul Ghofilin – Syech Ibrahim as Samaraqandi
  3. Kitab Riyadhush Sholihin – Imam Nawawi
  4. Buku Kiat Meraih Rezeki – H. Malikun
  5. Kamus Arab-Indonesia – Prof. Dr. Mahmud Yunus
  6. Kamus Besar Bahasa Indonesia - Depdikbud

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda