Pondok Pesantren Al Adzkar

Jl. Pucang Tama IX/20 Batursari Mranggen Demak Telp. (024) 7743744/ HP. 085225755750

Rabu, 16 Desember 2009

Muhasabah

Muhasabah Menjelang

Tahun Baru

Bulan ini, baik Dzulhijah maupun Desember adalah bulan terakhir tahun ini. Ini menandai bertambahnya umur kita, sekaligus berkurangnya kesempatan menikmati kehidupan dunia fana ini. Dengan demikian, sadar ataupun tidak ajal pun sudah dekat.

Allah Azza Wajalla yang menghidupkan dan mematikan kita telah rapi mencatat amal-amal kita setahun ini, kelak amal-amal itu akan terlihat oleh kita sekecil apapun. Firman Allah (Q.S. al zalzalah 7-8)

(= Maka barang siapa beramal seberat semut pudak suatu kebaikan maka akan melihatnya dan barang siapa beramal seberat semut pudak suatu kejahatan maka akan melihatnya pula kelak)

Sebuah amal tentu memiliki akibat. Amal yang baik akan berakibat kebaikan pula dan amal yang buruk akan berakibat keburukan pula. Pada akhirnya, amal-amal itu akan kembali kepada pelakunya. Konsep Quran menyatakan :

(= Barang siapa yang beramal kebajikan maka akan kembali kepada dirinya dan siapa yang beramal keburukan maka atasnya pula)

Meminjam istilah petani,

“Siapa menanam cabe akan memaneni cabe. Begitu pula yang menanam tomat akan memaneni tomat”.

Sebagai orang yang beriman kita yakin akan Yaumul Hisab dan Yaumul Mizan. Amal kita kelak akan diperhitungkan dan akan ditimbang. Q.S. al Qori’ah telah memberitakan kepada kita bahwa yang berat timbangan amal kebaikannya akan diridhoi oleh Allah yang berarti surga tempatnya, sedang yang ringan amal kebaikannya akan dimasukkan ke dalam neraka Hawiyah, neraka yang sangat panas.

Hidup di dunia ini penuh dengan godaan kesibukan urusan duniawi, mengumpulkan harta, berlomba lomba meraih pengikut yang banyak, sibuk urusan isteri dan anak serta sibuk lainnya. Allah sebenarnya telah mengingatkan kepada kita (Q.S. at Takatsur : 1-3)

(= Memperbanyak harta dan pengikut telah telah melalaikan kalian hingga kalian masuk kubur. Janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui)

Oleh karena itulah, kita harus meneliti persiapan kita menghadapi kehidupan yang lebih kekal. Allah Swt. berfirman (Q.S. al Hasyr : 18)

(= Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan).

Dan sabda Nabi Saw.

(= Orang yang cerdas adalah orang yang senantiasa menghisap dirinya dan beramal untuk hari setelah dia mati. Orang yang lemah adalah orang yang menuruti hawa nafsunya dan hanya berangan-angan atas Allah)

Tahun baru 1431 H dan 2010 sebentar lagi akan tiba. Untuk menghadapinya para ulama menyarankan lima hal :

  1. Muhasabah yaitu menghitung amal kita sendiri. Yang baik kita ucapkan alhamdulillah dan yang buruk kita beristighfar. Umar r.a mengatakan

(= Hisablah dirimu sebelum kamu sekalian dihisab dan timbanglah dirimu sebelum ditimbang)

  1. Mu’ahadah yatitu mengikat janji kita kepada Allah. Dalam shalat kita ucapkan

(= Hanya kepada Engkau aku menyembah dan hanya kepada Engkau aku mohon pertolongan)

Dan

(= Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam)

  1. Mujahadah yaitu bersungguh-sungguh kepada Allah agar kita mendapat petunjuk-Nya. Allah berfirman (Q.S. al ankabut : 69)

(= Dan orang-orang yang berjihad untuk Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami)

  1. Muqorobah yaitu senantiasa merasa diawasi oleh Allah seperti kita terapkan Ihsan dalam ibadah. Yaitu merasa melihat Allah atau merasa dilihat Allah.

  1. Mu’aqobah yaitu memberi saksi kepada diri kita mana kala kita khilaf

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda